SMP Negeri 2 Lubuklinggau Paling Siap Melakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
LIPUTAN SILAMPARI.COM-SMP N 2 Lubuklinggau telah melakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT), hal ini tentu dengan memperhatikan standar prokes yang ketat, berdasarkan monitoring tim SMPN 2 diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka terbatas oleh Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau, Senin (2/6/21).
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas ini tentu dengan menerapkan pola Genap Ganjil berdasarkan nomor urut absen siswa, seandainya siswa A nomor absennya 1, berarti sekolahnya hari ini, dan siswa B nomor absennya 2 berarti sekolah nya besok dan seterusnya seperti itu, dan tempat duduknya diatur dengan berjarak sesuai standar prokes covid19.
"Jumlah siswa dalam satu kelas akan dibagi dua berdasarkan absen genap ganjil, seandainya dalam satu kelas 36 siswa, berarti dalam satu kali pertemuan tatap muka 18 siswa perkelas, dan itu diterapkan setiap kelas, termasuk kelas VII dan VIII". ujarnya Parman, Kepala Sekolah SMP N 2 Lubuklinggau.
Dikatakan, Dian Candra Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Lubuklinggau, berdasarkan hasil monitoring hari ini SMPN 2 Lubuklinggau paling siap melakukan pembelajaran tatap muka terbatas, mulai dari persiapan dan juga cara proses pembelajarannya.
Ditambahkannya, adapun sekolah-sekolah yang melakukan PTMT ini sebanyak 21 Sekolah, 14 Sekolah Dasar, 7 SMP N dan Swasta, yang sudah melakukan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT), yaitu ada 4 sekolah Negeri dan 3 Sekolah Swasta diantaranya yang Negeri, SMP N 2 sendiri, SMP N 4, SMP N 5 dan SMP N 9. Dan yang Swasta SMP Putra-Putri Bangsa, SMP Mutiara Cendikiawan serta Pesantren AR.RISALAH, itulah sekolah menengah pertama yang sudah diperbolehkan mengadakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas. tegasnya.
"Ditambahkan, Kepala Sekolah SMP N 2 Lubuklinggau, kami sudah menyediakan 4 buah tedmon besar air, bilik dispektan, 20 lebih keran air dan sabun serta handsanitaizer, itu tersedia disetiap kelas dan ruang guru serta diruangan BK".
Slanjutnya, menghimbau dan berharap kepada siswa bisa mentaati peraturan yang sudah diterapkan ini demi menjaga kesehatan kita bersama, dan bagi para orang tua yang mengantarkan anaknya tidak diperbolehkan masuk diarea sekolah hanya cukup mengantarkan depan gerbang sekolah saja. Imbunya.(Ajn)
Tidak ada komentar